KITA PUNYA BENDERA

Posted in "Resensi Kita Punya Bendera" on September 24, 2008 by mustart td2c

Film yang di putar di Gedung K ruang seminar di UNTAR pada hari Jumat tanggal 19 September 2008 ini menurut saya sangat bagus karena film ini sudah begitu mengangkat permasalahan yang menarik dan

merupakan karya anak negeri dan alumni  UNTAR sendiri, yaitu Steven Purba dan seperti yang di katakannya “Film ini tidak hanya tentang peranakan Cina-Indonesia saja, namun lebih jauh tentang filosofi kebersamaan dalam perbedaan; serta tentang pencarian identitas diri seorang anak”.

Kita Punya Bendera, inilah judul terbaru dari sutradara Steven Purba yang dibintangi oleh Paulus, Bima Anggara, Hengky Sulaiman, da Robby Tumewu. Film ini menceritakan tentang seorang anak yang bernama Timmy, ia adalah anak keluarga keturunan Tionghoa yang sehari-harinya berdagang bakmi di Jakarta. Di kelas Timmy, banyak temannya memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

Cerita yang bercerita tentang seorang anak keturunan Tionghoa bernama Timmy yang bingung akan identitas keturunannya, masalah berasal dari pengisian form identitas diri di sekolah dasarnya, di mana di form tersebut ada kolom keturunan yang harus di isi, Timmy pun bingung dan bertanya kepada temannya Jarwo “Si Wong Jowo” yang menjawab bahwa ia keturunan Jawa karena ia tinggal di Jakarta dan Jakarta merupakan bagian dari Jawa pikirnya, jadilah Timmy pun menyetujui dan mengisi kolom keturunan tersebut dengan kata “Jawa”, sehingga ia di panggil oleh Ibu gurunya dan di jelaskan sediki tentang keturunan, di mana sang Ibu guru menjawab pertanyaan Timmy kenapa harus ada kolom tersebut yang seperti membeda – bedakan dengan jawaban “Bukannya ngebeda – bedain tapi memang beda kok!”. Yang membuat saya tersenyum geli.

Kemudian di mulailah rasa penasaran Timmy yang membuat ia bercerita kepada 3 teman baiknya Jarwo, Nia, dan Romi dan mereka pun mulai membantu Timmy dalam mencari tahu identitas keturunannya dengan berbagai cara seperti mencari informasi dari internet, merayakan Xin Cia atau Imlek di mana mereka berpikir jilakau mereka sudah merayakan Imlek bersama dengan segala atributnya, Timmy akan menjadi orang keturunan Tionghoa beneran dan menurut saya sungguh lucu ketika mereka mencari berbagai atribut Imlek seperti lampion, jeruk, angpau,dan lain lain yang membuat film ini begitu lucu karena kepolosan para pemain kecil di dalamnya dan perjalanan seru mereka yang mungkin merupakan pengalaman nyata kebanyakan anak keturunan Tionghoa di Indonesia.

De Stijl

Posted in Aliran on September 3, 2008 by mustart td2c

Pengertian

De Stijl atau dalam Bahasa Inggris the style adalah gerakan seni di sekitar tahun 1920an. mewujudkan abstraksi dan keuniversalan dengan mengurangi campur tangan bentuk dan kekayaan warna semaksimal mungkin. Komposisi visual disederhanakan menjadi hanya bidang dan garis dalam arah horisontal dan vertikal, dengan menggunakan warna-warna primer seperti merah, biru, dan kuning di samping bantuan warna hitam dan putih.

Dalam kebanyakan karya seni, garis vertikal dan horisontal tidak secara langsung bersilangan, tetapi saling melewati satu sama lain. Hal ini bisa dilihat dari lukisan Mondrian, Rietveld Schröder House, dan Red and blue chair.

Prinsip dan pengaruh

Nama de stijl berasal dari gttfried Semper’s Der Sill (1861-1863) dimana adanya kesalahpahaman dari penganut materialisme dan functionalism. Pada umunya De stijl menerapkan prinsip simple dan abstrack di lukisan dan arsitektur dengan menggunakan garis lurus (vertikal dan horizontal ) dan bentuk persegi. Lukisan dan arsitektur de stijl selanjutnya terbataas pada warna merah, kuning, biru dan 3 warna tambahan yaitu hitam, puti dan abu-abu, De stijl menghindari bentuk simetris dan estetik keseimbangan. De stijl adalah aliran seni yang terpengaruh dari gaya lukisan kubisme seperti mysticism dan berasal dari idea bentuk geometrik dalam filosofi neoplatonic. De stijl memberi pengaruh bauhaus, gaya international, fashion dan interior design.

Pengaruh dan perkembangan

Piet Mondrian, kemudian mempublikasikan manifes seni mereka Neo-Plasticism pada tahun 1920, meskipun istilah ini sebenarnya sudah digunakan olehnya pada 1917 di Belanda dengan frase Nieuwe Beelding. Pelukis Theo van Doesburg kemudian mempublikasikan artikel De Stijl dari 1917 hingga 1928, menyebarkan teori-teori kelompok ini. Perupa de Stijl antara lain pematung George Vantongerloo, dan arsitek J.J.P. Oud dan Gerrit Rietveld.

de Stijl meredup seiring perpecahan di antara Theo van Doesburg yang aplikatif dan Piet Mondrian yang teoritis. Hingga akhirnya majalah de Stijl terakhir kali terbit untuk mengenang kematian Theo van Doesburg.

Prinsip dan pengaruh

Nama de stijl berasal dari gttfried Semper’s Der Sill (1861-1863) dimana adanya kesalahpahaman dari penganut materialisme dan functionalism. Pada umunya De stijl menerapkan prinsip simple dan abstrack di lukisan dan arsitektur dengan menggunakan garis lurus (vertikal dan horizontal ) dan bentuk persegi. Lukisan dan arsitektur de stijl selanjutnya terbataas pada warna merah, kuning, biru dan 3 warna tambahan yaitu hitam, puti dan abu-abu, De stijl menghindari bentuk simetris dan estetik keseimbangan. De stijl adalah aliran seni yang terpengaruh dari gaya lukisan kubisme seperti mysticism dan berasal dari idea bentuk geometrik dalam filosofi neoplatonic. De stijl memberi pengaruh bauhaus, gaya international, fashion dan interior design.

Composition

Composition

Composition with Yellow, Blue, and Red 1939-42. Piet Mondrian. Oil on canvas. 72.5 x 69 cm. London, Tate Gallery.

Arithmetische Compositie (1924)

Theo van Doesburg: Arithmetische Compositie (1924)

Tahun 1920 mulai ada perubahan pandangan dalam kelompok. Dari Van Doesburg’s bersatu dengan Bauhaus yang mempengaruhi Malevich dan Russian Constructivism .Tahun 1924 Mondrian keluar dari kelompok setelah Van Doesburg menerapkan teari elementarism, yang mengatakan garis horizontal lebih vital daripada vertikal. Sebagai tambahan grup De stijl merekrut anggota baru yang menganut gaya dadaist.

Setelah Kematian Van Doesburg

Theo van Doesburg meninggal di Davos pada tahun 1931. Karena Van Doesburg memiliki peranan penting dalam kelompok De stijl , gaya de stijl tidak bisa berkembang tanpa karakter sentral yang kuat .

Seniman yang terlibat dalam gerakan de Stijl

Karya- karya

marlow_moss_small

marlow_moss_small

Gorincomposition4

Gorincomposition4

piet-mondrian-composition-in-brown-and-gray-1913-14-oil-on-canvas-33-34-x-29-34-inches-857-x-75

piet-mondrian. composition in brown and gray (1913-1914), oil on canvas

iet-mondrian-color-planes-in-oval.(1913-1914).oil on canvas

iet-mondrian-color-planes-in-oval.(1913-1914).oil on canvas

gerrit-t-rietveld-dutch-1884-1964-red-blue-chair-c-1923-hardwood-lacquered-in-blue-red-and-yellow

Gerritt-Rietveld-Dutch(1884-1964). red-blue chair hardwood lacquered in blue red and yellow

Sumber

http://the-artists.org/movement/de_Stijl.html

http://www.artlex.com/ArtLex/d/destijl.html

http://en.wikipedia.org/wiki/De_Stijl

Bauhaus

Posted in Aliran on September 3, 2008 by mustart td2c

Awal Perkembangan

Bauhaus (1919 – 1933) adalah sekolah yang didirikan oleh para seniman. Diberi istilah “Rumah Gedung” atau “Gedung Sekolah” untuk Staatliches Bauhaus, sebuah sekolah di Jerman yang mengkombinasikan kriya dan seni murni dan untuk pendekatan ke desain yang dipublikasikan dan diajarkan. Sekolah Bauhaus didirikan oleh Walter Gropius di Weimar. Meskipun namanya dan fakta bahwa penemunya adalah seorang arsitek, Bauhaus tidak mempunyai departemen arsitektur untuk beberapa tahun di awal kelahirannya. Gaya Bauhaus menjadi salah satu yang paling berpengaruh di arsitektur modern dan desain modern.

Tokoh-tokoh

Sekolah Bauhaus muncul di tiga kota di Jerman yaitu

Weimar ( 1919 – 1925 )

Dessau ( 1925 – 1932 )

Berlin ( 1932 – 1933 )

Tiga pemimpin arsitek:

Gropius dari tahun 1919 sampai 1927

Hannes Meyer 1927 sampai 1930

Ludwig Mies van der Rohe 1930 sampai 1933, sewaktu sekolah tersebut tutup akibat rezim Nazi.

Dampak

Dampak utama dari seni dan arsitektur di Eropa Utara, Amerika, dan Israel (White City dan Tel Aviv) banyak artis menghilang atau di asingkan sebagai dampak dari rezim Nazi.

Salah satu dari objek utama dari Bauhaus adalah bergabungnya seni, kriya, dan teknologi. Mesin dianggap sebagai elemen yang positif, industri dan desain produk yang merupakan komponen yang sangat penting. Vorkurs atau kursus dasar telah diajarkan, ini adalah era modern “Desain Dasar” yang telah menjadi kunci fundamental yang menawarkan arsitektural dan sekolah desain ke seluruh dunia.

Pengaruh

Pengaruh atas Bauhaus adalah modernisme ( kemajuan cultural dari tahun 1880an, dan telah membuat kehadirannya sendiri terasa di Jerman sebelum Perang Dunia I ). Desain Gropius dan Bauhaus –bentuk radikal yang simple, rasionalitas dan fungsionalitas, dan ide bahwa mass-production telah di damaikan dengan spirit artistic dari individual—telah menjadi bagian yang berkembang di Jerman sebelum Bauhaus ditemukan .

Sekolah Bauhaus

Sekolah Bauhaus

Bauhaus-PedagogBauhaus - teapot

Antoni Gaudi-Prayer Bench

Antoní Gaudí-Prayer Bench

Bauhaus furniture

Bauhaus furniture

Karya Weimar (1923)

Karya Weimar (1923)

SUMBER :

http://www.artlex.com/ArtLex/a/artnouveau.html

http://www.id.wikipedia.org

http://en.wikipedia.org/wiki/Bauhaus

Art Nouveau

Posted in Aliran on September 3, 2008 by mustart td2c

<!–[if !mso]> <! st1\:*{behavior:url(#ieooui) } –>

Latar Belakang

Art Nouveau (1880 – 1910) muncul di terjadi di Belgia dan menyebar ke Eropa sampai Amerika sebagai reaksi dari industrialisasi dan gaya mesin yang menghilangkan sifat manusiawi dalam seni dan pembuatan barang. Nama Art Nouveau diambil dari nama sebuah toko di Paris,Maison de l’Art nouveau yang dibuka pada tahun 1895 oleh Siegfried Bing. Art Nouveau (seni baru) adalah sebuah aliran seni yang memiliki gaya dekoratif tumbuhan yang meliuk-liuk.

Art Nouveau Style adalah gaya extravaganza dengan ornamen yang terinspirasi dari alam seperti flora yang penuh dengan sulur-sulur, kelopak bunga dan kecantikan wanita.

Art Nouveau suatu gerakan seni yang popular pada tahun 1894-1914 tidak lagi bisa bertahan lama karena hasil karya mereka kurang fungsional, penuh dekorasi dan harganya sangat mahal.

Namun gaya ini terutama dikenal melalui seni posternya yang menyebar ke seluruh Eropa, bahkan Amerika Serikat. Penyebarannya antara lain melalui:

café dan dunia hiburan produk rokok dan alkoholnya (Perancis)

kelompok opera dan industri fashion (Italia)

pertunjukan adu banteng dan berbagai festival kota (Spanyol)

dunia penerbitan sastra dan produsen alat-alat rumah tangga (Belanda)

pameran dagang dan majalah (Jerman)

penerbitan jurnal sastra dan pentas sirkus (Inggris dan Amerika)

Nama – nama lain Art Nouveau

Art Nouveau Belgia / Perancis

Jugendstil Jerman

Stile Liberty Itali

Modernism Spanyol

Nieuwe Kunst – Belanda

Sezessionstil Austria

Tokoh – tokoh

Charles Rennie Mackintosh (Inggris)

Henry Van de Velde (Austria)

Antoni Gaudi (spanyol)sebagai seorang arsitek – Katedral La Sagrada Familia

C.R. Mackintosh (Inggris) sebagai seorang arsitek

Mucha Alphonse (praque)

Gustav Klimt

Moreau

Munch

Toulouse-Lautrec

Aplikasi Gaya

Seni, arsitektur, furniture serta perabotan logam, desain interior, seni dekoratif termasuk diantaranya perhiasan, furniture, tekstil, peralatan makan, dan lampu, dan berbagai seni visual. Gaya Art Nouveau diterapkan dalam berbagai media seperti iklan, poster, label, majalah.

Ciri-ciri Art Nouveau

Dinamis dan mengalir, dengan garis-garis lengkung yang serasi, memiliki karakteristik organik ,khususnya bunga dan motif tumbuhan ( ukiran dan lilir flora di buat tampil ”berlebihan” untuk menampilkan sifat emotional ) . Bentuk harmonis dengan mengandalkan prinsip geometris .

Bsummer-posters(1500-1204)

Bsummer-posters(1500-1204)

femme-a-l-ombrelle-posters-by-aristide-mailol

femme-a-l-ombrelle-posters-by-aristide-mailol

Art Nouveau- Interior

Art Nouveau- Interior

Mucha

Mucha

Nouveau -style

Nouveau -style

Beardsley_Peacock

Beardsley_Peacock

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; mso-hyphenate:none; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-language:AR-SA;} a:link, span.MsoHyperlink {color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {color:purple; text-decoration:underline; text-underline:single;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:840780334; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:857625902 -1401654814 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:•; mso-level-tab-stop:34.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:34.0pt; text-indent:-34.0pt; font-family:Calibri;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}

SUMBER :

Art Deco

Posted in Aliran on September 3, 2008 by mustart td2c


st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Georgia; panose-1:2 4 5 2 5 4 5 2 3 3; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} a:link, span.MsoHyperlink {color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {color:purple; text-decoration:underline; text-underline:single;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:434247391; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1333178824 -1401654814 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:•; mso-level-tab-stop:34.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:34.0pt; text-indent:-34.0pt; font-family:Calibri;} @list l1 {mso-list-id:540365388; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1007892882 -1401654814 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:•; mso-level-tab-stop:34.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:34.0pt; text-indent:-34.0pt; font-family:Calibri;} @list l2 {mso-list-id:1132361829; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1637006746 -1401654814 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:•; mso-level-tab-stop:34.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:34.0pt; text-indent:-34.0pt; font-family:Calibri;} @list l3 {mso-list-id:1865358381; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1052513698 -1815162788 -1401654814 1221874090 1827176396 1148488138 1961929418 -1311084324 1251538818 -338763188;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:•; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Georgia;} @list l3:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:•; mso-level-tab-stop:88.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:88.0pt; text-indent:-34.0pt; font-family:Calibri;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}


Pengertian

Art Deco merupakan seni dekoratif, desain dan arsitektur yang bergaya elegan . Muncul sebagai reaksi modernisasi melawan gaya Art Nouveau.Muncul dan berkembang di Perancis di antara dua perang dunia. Gaya Art Deco disebut Modernistik yaitu perpaduan antara bentuk baru yang disederhanakan dengan kecenderungan dekoratif lama.

Gerakan ini adalah gabungan dari berbagai gaya, termasuk Konstruktivisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan Futurisme.

Istilah Art Deco sendiri baru dipatenkan oleh sejarawan seni bernama Bevis Hillier dan dipopulerkan dalam bukunya di tahun 1968, “Art Deco of the 20s and 30s”.

Jika harus dideskripsikan dalam 1 kata , Art Deco cocok dengan “kecepatan”. Di masa “great depression”, periode kedua art Deco, bangunan-bangunan biasanya menggunakan sedikit sekali ornamen dan bentuknya biasanya rata, kelihatan seperti mesin.

Sejarah

Setelah Eksposisi Dunia 1900, seniman Perancis membentuk La Société des artistes décorateurs. Pendirinya :

Emile Decour.

Eugène Grasset

Hector Guimard

Maurice Dufrene

Paul Follot

Raoul Lachenal

Maksud perhimpunan ini adalah memperlihatkan tempat terkemuka dan evolusi seni dekoratif Perancis secara internasional.

Art deco memiliki sekolah seni dekoratif The Martine School sejak tahun 1911 .

Art Deco semakin mendapat tempat dalam dunia seni dengan dipublikasikannya buku “Art Deco” karangan Bevis Hillier di Amerika pada tahun 1969.

Art Deco diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam sebuah katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Decoratifs di Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema “Les Années 25”.

Ciri – ciri

Menggunakan bentuk geometris yang kaku dan simetris, menggambarkan mesin-mesin (tidak seperti flora yang meliuk-liuk).

Menggunakan bentuk bertingkat, sudut tumpul, corak bergaris, dan dekorasi berwarna hitam. Intinya adalah format yang sederhana.

Menggunakan gradasi warna yang halus serta warna yang mengesankan efek kilauan. Gaya ini seringkali memanfaatkan bahan sederhana untuk menampilkan mewah.

Karakter

Art Deco bersifat dekoratif , anggun, fungsional, ultra modern, futuristik.

Bila modernisasi menggunakan pendekatan ”less is more” maka Art Deco mencoba memanfaatkan ornamen hias.

Sebaliknya bila ”form follows function”, maka Art Deco tampil dengan gaya hiasannya. Art Deco banyak digunakan untuk menampilkan kesan

Pengaruh

Art Deco mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film.

Dalam desain arsitektur, interior dan furniture.

Tokoh-Tokoh

Rene Lalique (1860-1945; Perancis)

Josef Hoffmann (1870-1956; Austria)

Jean Dunand (1877-1942; Swiss)

Lee Lawrie (1877-1963; Jerman)

Eileen Gray (1879-1976; Irlandia)

Raymond Hood (1881-1934; Amerika)

Walter Dorwin Teague (1883-1960; Amerika)

Winold Reiss (1886-1953; Jerman/ Amerika)

Louis Icart (1888-1950; Perancis)

C. Paul Jennewein (1890-1978; Jerman/ Amerika)

Norman Bel Geddes ( 893-1958; Amerika)

Meredith Frampton (1894-1984; Inggris)

Walter Dorwin Teague (1883-1960; Amerika)

Winold Reiss (1886-1953; Jerman/ Amerika)

Louis Icart (1888-1950; Perancis)

C. Paul Jennewein (1890-1978; Jerman/ Amerika)

Arsitektur

Arsitektur

Art-deco-ornamen

Art-deco-ornamen

Tamara-de-Lempicka

Tamara-de-Lempicka

Christ-redeemer-statue-in-rio-de-janeiro-brazil1

Christ-redeemer-statue-in-rio-de-janeiro-brazil1

Bookmarks-from-mirage-bookman

Bookmarks-from-mirage-bookman

Leon Bakst(1866-1924, Rusia)

Leon Bakst(1866-1924, Rusia)

Sumber

http://langantiques.com/detail/50-1-1494.html

http://www.goodart.org/artoftdl.htm

http://www.wikipedia.co.id

http://www.artlex.com/ArtLex/a/artdeco.html

http://www.artdecobuildings.blogspot.com

Redaksi Mustart

Posted in Perkenalan on September 3, 2008 by mustart td2c

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; mso-hyphenate:none; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-language:AR-SA;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}

Berikut ini adalah biodata anggota redaksi Mustart, yang semuanya merupakan mahasiswa/i DKV Universitas Tarumanagara angkatan 2006

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; mso-hyphenate:none; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-language:AR-SA;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}

Nama : Paulina

Nim : 625060102

TTL : Jakarta, 11 Februari 1988

Hobby : Nonton, Dengerin Musik, Jalan- jalan, Fotografi, Membaca buku, dll.

Alamat : Tanjung Duren Barat II, Rambutan Raya

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; mso-hyphenate:none; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-language:AR-SA;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}

Nama :Anita Natasha

Nim : 625060123

TTL : Jakarta, 11 December 1988

Hobby : Gambar, Jalan- jalan, Fotografi

Alamat : Kosambi Baru

Galeri Jakarta 32 Derajat Celcius

Posted in Uncategorized on September 3, 2008 by mustart td2c

I Gedhe Adhi Purwata

“Sekarang Semua Terlihat Sama”

2008

Cetak Digital (59 x 42 cm)

Tiavita Herdiana

“Jakarta Street Looks”

2008

Instalasi Interaktif

Carterpaper

“Resign System”

2008

Stiker, Plank, Foto, dan Video Dokumentasi

Reynanto Akhmad Aditya

(komunitas Ilustrator “Maros”)

“Trolley”

2008

Akrilik diatas tripleks (2.4 x 1.2 m)

Aditya Fachrizal Hafiz “Godit”

“24 jam”

2008

Fotografi (60 x 40 cm)

Aditya Fachrizal Hafiz “Godit”

“Bermain”

2008

Fotografi (60 x 40 cm)

Rahmadiah Puput Novrentia

(Komunitas Ilustrator “Maros”)

“Trayek”

2007

Akrilik diatas kanvas (100 x 70 cm)

Bujangan Urban

“Aku dan Jakarta”

2008

Mix Media

Widyamukti Waskito

(komunitas Ilustrator “Maros”)

“Mangkal”

2008

Kolase kertas (120 x 84 cm)

Hasil Liputan Jakarta 32 Derajat Celcius

Posted in Jakarta 32 C on September 3, 2008 by mustart td2c

Berikut adalah SELURUH hasil foto dan liputan kelompok kami dari Jakarta 32 Derajat Celcius, dengan karya dan informasinya pada sebelah kanan karya tersebut.Untuk lebih jelasnya klik icon setiap gambar.Enjoy! 😀

Pengantar Jakarta 32 C 2008

Posted in Jakarta 32 C on September 3, 2008 by mustart td2c

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; mso-hyphenate:none; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-language:AR-SA;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}

Pengantar Jakarta 32 C 2008

By Indra Ameng

Untuk ketiga kalinya, ruangrupa bekerja sama dengan rekan-rekan seniman muda ibukota yang tergabung dalam komplotan Jakarta 32 C menyelenggarakan project JAKARTA 32 C, sebuah project seni yang bertujuan sebagai forum pertemuan antar mahasiswa di Jakarta dan untuk menampilkan karya-karya visual terbaru mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta kepada khalayak luas. Jakarta 32 C adalah sebuah pameran besar bagi karya-karya mahasiswa di Jakarta, yang diselenggarakan dua tahun sekali pada tahun genap sejak tahun 2004, yang diawali dengan mengadakan roadshow ke berbagai kampus, pengkoleksian karya mahasiswa, pendataan karya, forum presentasi, pertemuan, diskusi dan penyeleksian karya. Program dalam project tahun ini meliputi: pameran, pemutaran film dan video, workshop, diskusi dan pemberian penghargaan untuk 5 karya terbaik.

Dalam konteks organisasi seni, ruangrupa sebagai sebuah organisasi seni telah melakukan kerja mediasi (produksi/kolaborasi/eksperimentasi/kreatif), diseminasi (promosi/publikasi/penerbitan), serta telaah/dokumentasi terhadap perkembangan seni rupa dan fenomena budaya visual selama 8 tahun sejak didirikan pada tahun 2000. Keseluruhan program kerja ini dilakukan secara intens oleh ruangrupa untuk mendukung perkembangan senirupa Indonesia dan lebih jauh menjadikan praktek seni/kreatif sebagai sebuah praktek budaya yang kritis, edukatif, dan inspiratif bagi public.

JAKARTA 32 C merupakan salah satu project seni yang merupakan bagian dari program kerja diseminasi yang berfokus pada menemukan/menghasilkan, mendukung, dan mempromosikan serta menyebarkan karya-karya dan gagasan kreatif seniman muda melalui pameran dengan kuratorial selektif tertentu kepada khalak luas. Selain itu juga menjaga keberlanjutan gagasan kreatif serta potensi dari seniman muda. Yang mana potensi ini dapat terus menerus didorong dan ditumbuhkembangkan, bukan hanya melulu demi pencapaian-pencapaian artistic yang lebih baik, tapi juga gagasan-gagasan tajam yang dapat memperkaya dan memperluas pandangan kita dalam melihat lingkungan, ruang, identitas, keseharian, dan lain-lain, dengan cara yang berbeda.

Untuk tu, berbeda dari 2 kali penyelenggaran sebelumnya, kali ini kami membuat tema khusus pada project JAKARTA 32 C – 2008, yaitu karya-karya bertemakan situasi sehari-hari, yang berhubungan denga permasalahan social dan budaya, juga interaksi dengan lingkungan dan masyarakat sekitar, khususnya kota Jakarta sekarang. Melalui tema khusus ini, kami “memancing” mahasiswa untuk berani menyatakan pendapatnya,memberikan kritik,menawarkan gagasan-gagasan segar, ataupun membicarakan permasalahan soaial budaya sehari-hari yang dekat dengan lingkungannya, melalui karya visual dari sudut pandang personal anak muda.

Lewat karya-karya seniman muda ini, menarik untuk disaksikan bagaimana meraka memiliki kecenderungan untuk membawa “dunianya” dan “kesenangannya” kedalam karyanya. Ketertarikan anak muda akan budaya pop seperti film, musik, desain, fashion, subkultur dan lain-lain, banyak mempengaruhi karya mereka. Pameran ini diharapkan dapat memperlihatkan perkembangan visual terbaru dari karya mahasiswa, juga sekaligus dapat memperlihatkan fenomena budaya populer masa kini.

Dalam JAKARTA 32 C – 2008, juga untuk pertama kalinya kami memberikan Penghargaan Khusus bagi 5 karya terbaik. Penghargaan ini kami berikan sebagai bentuk dukungan dan apresiasi kepada seniman muda atas pencapaian kreatifnya. Proses seleksi 5 karya terbaik ini dilakukan oleh Tim Juri Jakarta 32 C. Selain penghargaan, 5 karya Terbaik akan dipamerkan di 3 kota ; Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Penghargaan Khusus ini akan diberikan pada saat penutupan pameran.

Terima kasih sebesarnya kepada teman-teman seniman muda, mahasiswa-mahasiswa yang telah mengikutsertakan karyanya, para sukarelawan yang telah menyediakan waktu juga tenaganya, sponsor, media partner dan semua pihak atas segala dukungan dan bantuan yang di berikan.

Selamat menonton.

Indra Ameng

Project Officer JAKARTA 32 C – 2008

Disadur dari Katalog Jakarta 32 Derajat Celcius

PREAMBULE

Posted in Perkenalan on Agustus 27, 2008 by mustart td2c

Salam Hangat dari redaksi Mustart,

Kami membuat blog ini dalam rangka standar yang harus di penuhi setiap kelompok di kelas Tinjauan Desain II C FSRD UNTAR angkatan 2006, kami dari kelompok Mustart yang beranggotakan :

Floreen Vella (625060021)

Wiwin Jayanti (625060096)

Paulina (625060102)

Anita Natasha (625060123)

Lydia Agatha (625060165)

Eka Purnomo (625060078)

Kami memilih nama Mustart karena dapat mengartikan 2 arti, yang pertama ialah “Must Art” yang berarti harus seni, karena blog ini harus berisi dengan segala sesuatu yang berurusan dan berbau dunia seni. Seperti tugas – tugas, hasil tinjauan atau observasi dll. Yang kedua ialah Mustard atau saus berwarna kuning yang rasanya asam yang biasa kita makan dengan burger, sandwich dll. karena di dalam kelompok Mustart ini semuanya gemar makan dan berwisata kuliner bersama.

So, enjoy our blog and boleh kasih komentar 🙂

Terima Kasih.